Selasa, 26 Juni 2012

BIKIN SKCK

Setelah lama ga nulis ni pemirsa.., kali ini ane pengen bagi cerita tentang bagaimana cara bikin SKCK. Gara-garanya tu karena kemaren ane habis bikin SKCK. Jadi pengen ngeshare deh buat agan2 yang mau bikin SKCK tapi masih belum punya pandangan ma skali..


Apa si kepanjangan dari SKCK???

Rata-rata orang kalo ditanya kaya gitu jawabnya ya Surat Kelakuan Baik gitu. Termasuk juga saya pernah ditanya temen ya jawab gitu. Ehhh..ternyata setelah bikin dan dapet SKCK ane baca kepanjangannya itu Surat Keterangan Catatan Kepolisian..


Pertanyaannya sekarang gimana si caranya bikin SKCK??
  • Yang pertama kita minta surat keterangan dari RT trus minta tanda tangan Pak RT ato sekretarisnya, setelah itu minta tanda tangan Pak RW
  • Selanjutnya kita ke Kelurahan/ balai Desa, serahin surat keterangan tadi dan jangan lupa sertain fotokopi KTP 1 aja cukup. Ntar kita dapet surat pengantar ke Kantor Kecamatan. Oiya, biasanya di situ disedian kotak buat ngasih sumbangan seikhlasnya (ga diminta si kalo ditempat ane..)
  • Lanjut kita ke kantor Kecamatan, disana tinggal serahin aja tu surat pengantar. Tinggal bilang aja mau bikin SKCK, pasti langsung dilanyani. Ntar dapet surat pengantar lagi ke Polsek. Di sini juga ga ditarik biaya ko..ya kalo ada kotak silahkan di isi seikhlasnya.
  • Sampe di Polsek kita langsung ke bagian pembuatan SKCK, ada tulisannya ko..kalo ga ada ya tanya ke pos jaga. Di sini kita harus nyediain foto 4x6 sebanyak 3 lembar bagi yang pengen bikin SKCK tingkat polsek (biasanya untuk ngalamar perusahaan swata ato lokal), tapi kalo pengen bikin SKCK tingkat polres (biasanya buat nglamar pnsan ato perusahaan di luar kota ato yang gede2) kita nyediain foto 1 lembar aja, karena cuma buat bikin surat pengantar aja ke Polres. Disini kita dikenain administrasi 10 ribu buat yang bikin surat pengantar ke polres dan 15 ribu kalo yang emang bikin SKCK tingkat polsek.
  • Terakhir kita ke polres sambil bawa surat pengantar dari polsek tadi, disana kita langsung ambil formulir, isi data diri, foto. Ada dua macam formulir, yang satu tentang identitas diri, satunya buat sidik jari kita. biasanya ada contohnya di situ buat pengisiannya. Dua formulir ditempel masing-masing 1 foto 4x6, oiya fotonya semua berwarna ya latar merah. setelah disini ntar kita disuruh ngisi sidik jari, disini kita bisa tau tipe sidik jari kita. Lanjut ke bagian pembuatan SKCK, disini kita kasihin surat pengantar dari polsek tadi sambil bawa formulir yang tadi diisi, ntar kita dicek, ditanyain tentang data yang kita isi. disini kita nyerahin foto 3 lembar 4x6, trus bayar 10 ribu. Jangan lupa dilegalisir ya..biasanya ada fotokopian ko deket situ, bayar 5 ribu. Dan selese sudah perjalanan kita..
Jadi total kita butuh: 
  • 6 lembar foto 4x6
  • uang administrasi 25 ribu (diluar uang ikhlas di Kelurahan dan Kecamatan)
  • 1 lembar ftkp KTP
  • ada juga yang suruh bawa KK (Kartu Keluarga) dipolsek sama di Kelurahan.

SKCK ada masa berlakunya yaitu 6 bulan, jadi harus diperpanjang kalo habis. yang dah pernah bikin merpanjangnya ga perlu dari RT, RW, Kelurahan dst, lasung aja ke Polres, bilang perpanjang..gitu mas bro.. 

Semoga bermanfaat ya..

Senin, 18 Mei 2009

Selasa, 07 April 2009

PENGERTIAN BISNIS DAN PEMASARAN

Secara umum bisnis adalah sebuah usaha, dimana setiap pengusaha harus siap untung dan siap rugi. Bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang saja tetapi reputasi, keahlian, ilmu, sahabat dan kerabat dapat menjadi modal bisnis. Resiko adalah syarat mutlak daripada bisnis. Sedangkan bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis berfungsi sebagai suatu system yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat serta merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Bisnis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan yang lain. Pemasaran juga merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang – barang diproduksi. Keputusan – keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Jadi, jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah penjualan yaitu dengan menciptakan produk atau jasa yang berkualitas.

Saya menyediakan makalah pemasaran melalui bisnis online
Silakan bagi yang berkenan mendonwload di sini

Jumat, 03 April 2009

Makalah Kewarganegaraan

MEMUDARNYA KESADARAN BELA NEGARA DI ERA REFORMASI.

Siapa yang tidak mengenal era reformasi???
Zaman di mana segala informasi dapat secara bebas melalu-lalang. Bahkan saking bebasnya, informasi yang terkadang seharusnya tidak pantas terkuak di muka publik, kini dengan gamblang siapa saja mengedarkannya.
Bertindak, berkata semaunya...
Inikah reformasi???
Apa yang dapat kita petik dari pengorbanan kita yang begitu besar di tahun 1998???
Jika dikaji memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kebohongan publik yang dapat terbongkar. Trutama tentang kebobrokan pemerinthan pada saat Masa Orde Baru.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang terlalu deras, justru seseorang bertindak terlalu bebas dan cenderung kesadaran akan bela negara yang seharusnya kita usung tinggi-tinggi mulai memudar. Hal ini dapat terlihat dari sikap egoisme sebagian masyarakat yang hanya mencari keuntungan diri sendiri.

Dalam artikel ini saya menyediakan sebuah makalah yang berjudul MEMUDARNYA KESADARAN BELA NEGARA DI ERA REFORMASI. Bagi pembaca yang berkenan silakan download di sini

Selasa, 31 Maret 2009

STATISTIKA DAN PROBABILITAS

STATISTIKA DAN PROBABILITAS

Pendahuluan

Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Dinegara maju seperti Amerika, EropRata Penuha dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat.
Sejauh itu ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.

Statistik dan Statistika

Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu.

Contoh :
Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.

Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunanya.


Pengertian Data

Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.

Jenis – Jenis Statistika

Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu pada bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram atau grafik.
Statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh dilakukan generalisasi dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat luas (umum).

Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sample adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistik.



Contoh parameter adalah mean ( ), standar deviasi ( ), proporsi (P) dan koefisien korelasi ( ), sedangkan statistik adalah nilai rata-rata ( ), standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien korelasi (r).


Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian.
Sample juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
Sampel data adalah sebagaian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample :
1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
2. Biaya lebih murah.
3. Data yang diperoleh justru lebih akurat.
4. Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.

Cara Mengumpulkan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan data yaitu :
1. Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung. Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan wawancara takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
a. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b. Jelas dan tidak meragukan.
c. Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh keterangan yang sifatnya pribadi.

2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.

3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya.
Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.

4. Tes dan Skala Obyektif adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu :
a. Tes kecerdasan dan bakat.
b. Tes kepribadian.
c. Tes sikap.
d. Tes tentang nilai.
e. Tes prestasi belajar, dsb.

5. Metode proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.

Skala Pengukuran

Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika inferensia adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran yaitu :
1. Skala nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :

Jenis dan Jumlah buah-buahan yang
Diproduksi suatu Daerah pada Tahun 1998
Jenis Buah-Buahan Jumlah
Pepaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Duku 1,4 ton
Manggis 1,3 ton

Sumber: Data Buatan

2. Skala Ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah ini :

Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ Bina Pintar “
Kategori Nilai Banyaknya
Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang sekali 0 orang
Sumber : Data Buatan

3. Skala Interval adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni (tulen).

4. Skala ratio adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.

PENYAJIAN DATA

Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu :
Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat garis kecenderungan atau trend.

Penyajian data dengan tabel

Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu arah.

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil
Menurut Golongan Tahun 1990
Golongan Banyaknya (orang)
I 703.827
II 1.917.920
III 309.337
IV 17.574
Jumlah 2.948.658
Sumber : BAKN, dlm Statistik Indonesia, 1986
Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.

Jumlah Mahasiswa UPH menurut
Fakultas dan Kewarganegaraan 1995
Fakultas WNI WNA Jumlah
Fak. Ekonomi 1850 40 1890
Fak. Teknologi Industri 1320 10 1330
Fak. Seni Rupa & Design 530 5 535
Fak. Pasca Sarjana 250 10 260
Jumlah 3950 65 4015
Sumber : Data Buatan

Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik. Contoh tabel berikut ini.

Jumlah Pegawai Menurut Golongan,
Umur dan Pendidikan pada Departeman A
Tahun 2000
Golongan Umur (tahun) Pendidikan
25 – 35 > 35 Bukan Sarjana Sajana
I 400 500 900 0
II 450 520 970 0
III 1200 2750 1850 2100
IV 0 250 0 250
Jumlah 2.050 4020 3720 2350
Sumber : Data Buatan


Penyajian data dengan grafik/diagram

Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :
Grafik garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.
Grafik batang / balok (bar chart)
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Grafik lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.
Grafik Gambar (pictogram)
Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.
Grafik Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.

WAWANCARA KERJA

Silakan Download Makalah Wawancara Kerja di sini.

WAWANCARA KERJA

1. ARTI PENTING WAWANCARA
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan, untuk menyaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar umumnya jauh lebih banyak daripada posisi yang tersedia. Karenanya dibutuhkan alat penyaring atau alat seleksi yang dapat menemukan orang - orang yang paling cocok untuk menempati posisi tersebut. Proses tersebut biasa disebut wawancara kerja. Mengingat ketatnya seleksi dari perusahaan, seorang pelamar mungkin saja diwawancarai lebih dari satu kali. Wawancara juga menjadi salah satu bagian yang sangat berpengaruh dalam rangkaian proses penerimaan tenaga kerja bagi perusahaan yang melibatkan wawancara kerja.

2. PERSIAPAN WAWANCARA

Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri untuk wawancara juga termasuk bagian dari usaha kita untuk mendapatkan pekerjaan. Kita harus benar - benar dapat mempersiapkan diri sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan pembuat pewawancara (interviewer) yakin akan kemampuan kita. Berikut ini merupakan berbagai hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan wawancara kerja :
  1. Datang tepat waktu.
  2. Bersikap yakin.
  3. Siapkan sertifikat diploma dan surat - surat penghargaan.
  4. Berpakaian yang rapi dan sopan.
  5. Bersikap tenang.
  6. Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara, kecuali kalau ada yang mengantar.
  7. Tersenyumlah, tapi jangan tersenyum terus.
  8. Tunggu sampai kita dipersilakan duduk, atau mintalah izin untuk duduk.
  9. Ingat nama pewawancara dengan benar.
  10. Tataplah pewawancara jika kita berbicara.
  11. Tunjukkan kemampuan diri kita, namun jangan berlebihan.
  12. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik.
  13. Bicaralah dengan jelas.
  14. Atur nada suara.
  15. Tunjukkan minat dan kesungguhan.
  16. Bersikaplah langsung dan jujur.

Berikut ini adalah hal - hal yang juga perlu kita perhatikan saat melakukan wawancara kerja.
  1. Jangan datang terlambat.
  2. Jangan kelihatan kesal karena menunggu lama.
  3. Jangan datang ke wawancara tanpa persiapan.
  4. Jangan berpenampilan berlebihan.
  5. Jangan membawa tas belanja atau sejenisnya.
  6. Jangan mengajak teman atau keluarga saat melakukan wawancara.
  7. Jangan duduk sebelum dipersilakan
  8. Jangan meletakkan tas di meja wawancara.
  9. Jangan membungkuk atau menundukkan kepala.
  10. Jangan bertopang dagu.
  11. Jangan melipat tangan di muka dada.
  12. Jangan merokok atau mengulum permen.
  13. Jangan membuka percakapan.
  14. Jangan memotong pewawancara di tengah kalimat.
  15. Jangan melebih - lebihkan diri kita.
  16. Jangan mengatakan kepada perusahaan hal - hal yang seharusnya mereka lakukan untuk kita.
  17. Jangan membual.
  18. Jangan mengkritik diri sendiri.
  19. Jangan mengkritik atau menjelekkan calon atasan.
  20. Jangan memberikan informasi yang tidak relevan.
  21. Jangan berlama - lama dengan apa yang ditawarkan perusahaan.
  22. Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot.
  23. Jangan emosional.
  24. Jangan membuka rahasia tempat kita dulu bekerja, atau tempat kita kini melamar.
  25. Jangan memberi kesan bahwa kita tidak sabar.

Selain itu, ada baiknya kita mengenali pekerjaan dan perusahaan tempat kita melamar. Sebelum melakukan wawancara, kita perlu mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang kita lamar dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Kita dapat memperoleh informasi tersebut dari berbagai publikasi resmi (official publication) yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut baik dalam bentuk jurnal, majalah atau buletin.

3. PROSES DALAM WAWANCARA
Beberapa hari sebelum wawancara, pelamar biasanya diberi tahu dulu tempat wawancara, waktu wawancara, dan pakaian yang digunakan untuk wawancara. Dalam wawancara, berbagai macam pertanyaan akan diajukan kepada si pelamar kerja, sehingga si pelamar kerja harus mempersiapkan diri agar dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan. Pada tahap ini, wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran dan ikhtisar resume yang telah dibuat oleh pelamar. Hal ini untuk memastikan bahwa pelamar telah menyelesaikan proses administrasi atau telah memberikan semua informasi penting berkaitan dengan jabatan yang diinginkan. Pada tahap ini juga dinilai kesesuaian antara kualifikasi pelamar dengan jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan jelas dan tidak berbelit - belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik dan janganlah memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.
Wawancara pendahuluan (preliminary interview) akan dilanjutkan dengan wawancara seleksi (selection interview) yang umumnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada wawancara pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, Anda mungkin akan diwawancarai oleh lebih dari satu pewawancara. Pada tahap ini pelamar akan ditanya mengenai latar belakangnya, mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan dan semangat kerja secara umum, untuk mengetahui apakah pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan jabatan yang dikehendakinya. Setelah itu bentuk pertanyaan bersifat lebih terbuka dimana pelamar diberi kesempatan seluas - luasnya untuk mengungkapkan latar belakang dirinya.
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara kerja dangat tergantung pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara. Ada dua teknik wawancara kerja yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioural. Dalam prakteknya perusahaan seringkali menggunakan kedua teknik tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

1. Wawancara kerja tradisional.
Kesuksesan dan kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamar dalam berkomunikasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih bersifat mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV si pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas tiga pertanyaan: apakah si pelamar memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan; apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter; apakah si pelamar dapat bekerja dalam tim dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan-pertanyaan terbuka, seperti: apa kelebihan dan kekurangan anda, mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini, apa hobi anda, dan sebagainya.

2. Wawancara kerja behavioural.
Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa kinerja si pelamar di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku si pelamar di masa mendatang. Teknik wawancara ini biasanya digunakan dalam merekrut karyawan pada level managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya mengutamakan masalah-masalah kepribadian. Keberhasilan atau kegagalan dalam wawancara ini tergantung pada kemampuan si pelamar dalam menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara terinci dan terfokus. Dalam wawancara ini teknik yang sering digunakan adalah S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.

a. Situation/ Problem/ Task
Si pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan pada masa lalu secara spesifik, rinci, dan mudah dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal dari pekerjaan yang sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, atau berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan pewawancara

b. Action
Pelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang atau tim, pelamar harus memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam tim tersebut, jangan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh tim tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian dari tim.

c. Result
Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudian
setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan seperti meminta kita untuk menceritakan ketika kita mengalami situasi yang tidak menyenangkan dan bagaimana kita dapat keluar dari situasi tersebut, bagaimana cara kita menyelesaikan konflik dan contohnya, bisa atau tidaknya kita menceritakan suatu kejadian dimana kita mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas dan anda gagal, dan sebagainya.
Selain pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, dalam wawancara kerja pewawancara seringkali mengajukan pertanyaan yang bersifat pribadi. Meskipun pertanyaan-pertanyaan itu tidak memiliki relevansi dengan jabatan yang dilamar, pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yang elegan. Para pewawancara mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jika pelamar ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa makna
dibalik pertanyaan tersebut. Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:
  1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada pewawancara apa relevansi pertanyaan yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga pewawancara dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
  2. Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan / jabatan yang dilamar.
  3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu privasi pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan diplomatis sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.

Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah pihak, dalam wawancara kerja si pelamar kerja juga biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, akan sangat baik apabila pelamar menyiapkan pertanyaan yang bermutu seputar pekerjaan dan bisnisnya secara umum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut misalnya :
  1. Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan ini?
  2. Menurut pengalaman di sini apa yang menjadi tantangan terbesar bagi pemegang jabatan ini?
  3. Apakah ada pelatihan ( internal maupun eksternal) yang dapat membantu saya lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
  4. Adakah hal-hal khusus di luar jabatan saya yang harus saya selesaikan dalam waktu tertentu?
Bagian yang paling merepotkan dalam proses wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan mengenai gaji yang diminta. Banyak orang merasa serba salah menyebut angka. Saat ini negosiasi gaji tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun tetap diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik. Cek ke teman-teman yang mempunyai pekerjaan sejenis di perusahaan sejenis. Apabila tidak mendapatkan informasi yang diinginkan, carilah informasi mengenai gaji dari pekerjaan lain yang satu level dalam tingkatan koorporasinya. Perlu diingat, pekerjaan sejenis di perusahaan sejenis juga belum tentu mewakili nilai (gaji) yang sama. Gaji ditentukan oleh tiga faktor yaitu harga pekerjaannya, harga orang yang memegang jabatan atau pekerjaan tersebut, dan harga pasar. Cari tahu juga, apakah gaji tersebut merupakan harga pekerjaannya sendiri atau harga pemegang jabatannya.
Namun akan lebih baik jika menjawab pertanyaan berapa gaji yang diminta, rahasianya bukan pada angkanya, tapi kalimat yang membungkus permintaan tersebut. Misalnya :
“Saya akan sangat senang apabila memperoleh gaji Rp…, tapi Bapak/Ibu tentu sudah melihat CV saya dan mempunyai gambaran sendiri mengenai nilai yang bisa saya kontribusikan ke perusahaan ini, dan tentunya Bapak/Ibu yang tahu bagaimana kemampuan dan harapan saya bisa cocok dengan standar perusahaan ini, jadi saya akan sangat senang apabila bisa mendengar juga dari Bapak/Ibu, kira-kira berapa yang ditawarkan kepada saya.”
Dan apabila pertanyaan tentang gaji ini muncul terlalu awal, ada baiknya tidak langsung menjawab. Kalau ini terjadi, kita justru mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menunjukkan citra profesional. Katakanlah, misalnya:
“Apabila Bapak/Ibu tidak berkeberatan, saya ingin tahu lebih jauh dulu tentang peran dan tanggung jawab pekerjaan saya sebelum menjawab pertanyaan ini. Saya belum mendapat atau merasakan gambaran utuhnya.”
Jadi intinya lakukan survey dan bungkus permintaan kita dengan citra yang baik, dan ungkapkan pada saat yang tepat.

4. PENYEBAB KEGAGALAN DALAM WAWANCARA KERJA
Umumnya ketidakberhasilan terjadi karena hasil wawancara menunjukan si pelamar belum memiliki kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi perusahaan,. Jika hal ini terjadi, kembali lagi kita harus bersikap lebih rasional karena hal ini berat untuk di siasati karena terkait dengan pengalaman kerja dan apa yang kita lakukan selama kita bekerja. Ada jalan lain, hal yang dapat anda lakukan dengan mencoba melamar tempat lain dengan standar kualifikasi kompetensi yang tidak setinggi di mana terakhir anda tidak berlanjut proses tersebut. Selain itu, penyebab kegagalan wawancara kerja dengan menghindari hal yang di larang dalam mengikuti proses interview adalah berbohong, Hal ini dapat dilakukan setelah melakukan cek referensi kerja. Karena hal ini terkait dengan masalah integritas, perusahaan tidak menginginkan orang yang tidak bisa dipercaya. Hal yang sangat umum penyebab kegagalan dalam proses wawancara yaitu melibatkan factor subyektifitas interviewer. Hal ini, biasanya sangat kuat dalam membentuk dan mengambil suatu kesimpulan akhir. Cobalah untuk bersikap cerdas melihat dan memahami situasi agar mendapatkan gambaran ideal interviewer.
Selain itu, ada juga tanda-tanda wawancara tidak berjalan dengan baik seperti:
1. Wawancara singkat
Mereka tidak akan berlama-lama melakukan wawancara jika dianggap kualifikasi Anda kurang cocok dengan posisi yang dilamar.
2. Menunjukkan keraguan
Contoh bahasa tubuh ragu-ragu, mencondongkan tubuhnya ke belakang dengan tungkai disilangkan dan lengan dilipat, atau menggaruk-garuk hidung.
3. “Nanti dikabari”
Kalimat “Nanti kami kabari lagi,” merupakan ungkapan penolakan yang halus.

5. TANDA KESUKSESAN WAWANCARA KERJA
Proses menunggu wawancara memang tidak menyenangkan. Jika jeli, sebenarnya ada tanda-tanda yang terlihat apakah wawancara berlangsung sukses atau gagal.
1. Berlangsung lama
Jika proses wawancara berlangsung lebih dari 30 menit apalagi sampai lebih dari jam, berarti Anda sangat dipertimbangkan untuk mengisi posisi itu.
2. Banyak bertanya
Si pewawancara aktif mengajukan pertanyaan seputar Anda dan riwayat pekerjaan Anda. Ini juga sinyal bagus, karena banyak bertanya tentang diri Anda mengindikasikan banyak informasi yang ingin mereka gali dari Anda.
3. Suasana nyaman
Suasananya cair, Anda tidak seperti sedang berada dalam situasi wawancara yang kerja yang kaku. Pewawancara pun terlihat lebih rileks. Ini menjadi sinyal positif dia merasa cocok atau nyaman, sehingga Anda dianggap bisa bekerja sama.
4. Umpan balik
Secara verbal pewawancara memberikan umpan balik. Misal, mengucap” saya tidak menyangka Anda mempunyai kemampuan itu.” Sedangkan umpan balik secara fisik diperlihatkan dari kontak mata, tersenyum, memberikan dorongan, mengangguk, dan ekspresi wajah yang memperlihatkan persetujan dan pemahaman.
5. Nego gaji
Saat wawancara pertama, sudah terjadi negosiasi. Padahal biasanya negosiasi gaji terjadi pada saat wawancara berikutnya. Setelah wawancara pertama dianggap lolos.
6. Kepastian waktu
Biasanya jika mereka tertarik pada Anda, di akhir wawancara mereka memberi kepastian waktu kapan Anda akan dikabari lagi, misal, dengan mengatakan “dalam dua- tiga hari ini kami akan menghubungi Anda”.
7. Menanyakan kesiapan
Pewawancara tidak menyuruh Anda menunggu, melainkan langsung bertanya kesiapan Anda bergabung bersama mereka. Jika statement ini keluar dari mulut pewawancara, sembilan puluh lima persen keberhasilan wawancara sudah berada di tangan Anda.












BISNIS SULASTRI

TUGAS PENGANTAR BISNIS

BISNIS SULASTRI








Disusun oleh:

Nama : Aditia Arif Rachman
NIM : C1C008036
Kelas : Akuntansi A


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PURWOKERTO
2008
A. KASUS
Sulastri merencanakan akan mendirikan sanggar kebugaraan kampus dimana ia akan menjadi pengusaha kepemilikan tunggal. Ia percaya telah mempersiapkan rencananya dengan baik untuk menjalankan sanggar kebugaran tersebut ke sebuah bank lokal bersama permintaan untuk pinjaman bisnis.
Baru saja merencanakan bisnisnya, Sulastri mengetahui bahwa sebuah klub kebugaran nasional merencanakan mendirikan sebuah waralaba klub kebugaran dekat kompleks kantor perusahaan-perusahaan di ujung kota yang lain. Sulastri tidak beranggapan bahwa waralab tersebut sebagai pesaing sanggar kebugaran kampus yang akan ia dirikan karena jauh dari kampus dan ditargetkan bagi para pekerja kantor komplek tersebut. Namun waralaba telah menarik perhatian Sulastri, karena itu ian mencari seseorang untuk membeli waralaba tersebut. Sulastri memutuskan untuk mempertimbangkan membeli waralaba tersebut.
Pemegang izin waralaba akan dilatih oleh grup nasional tentang bagaimana menjalankan klun kebugaran dan akan menerima presentasi dari keuntungan yang dihasilkan oleh waralaba tersebut.

B. DILEMA
Sulastri harus memutuskan apakah membeli izin waralaba atau mendirikan sanggar senam kampus sendiri. Untuk alasan ini, ia perlu mempertimbangkan keuntungan membeli izin waralaba klub kebugaran atau mendirikan sanggar kebugaran kampus. Apa keuntungan masing-masing alternative. Alternatif mana yang harus dipilih?

C. PENYELESAIAN MASALAH
Kedua model usaha yang sedang dipertimbang Sulastri sama-sama memiliki keuntungan ataupun kelebihan. Namun, perlu juga kita pertimbangkan tentang beberapa kekurangan serta tanggungan dari dua model usaha tersebut. Untuk terlebih dahulu saya akan memaparkan beberapa keuntungan/kelebihan dari masing-masing model yang dipertimbangkan Sulastri.
 Pertama, jika Sulastri mengambil keputusan untuk membeli waralaba, keuntungannya adalah sebagai berikut:
1. Sulastri tidak perlu lagi melakukan promosi karena sanggar kebugaran karena sanggar kebugaran nasional tersebut tentunya sudah memiliki nama baik dan terkenal di mata masyarakat.
2. Sanggar kebugaran nasional tersebut sudah terbukti memiliki gaya pengelolaan yang sukses. Sehingga kemungkinan untuk mengalami kerugian kecil.
3. Sulastri tidak perlu membeli peralatan untuk sanggar kebugarannya, ia hanya harus menyediakan tempat dan dana untuk membeli waralaba tersebut, serta beberapa pegawai. Peralatan akan dipasok oleh Franchisor. Kita sebagai Franchisee hanya memasarkan jasa saja.
 Kedua, jika Sulastri memutuskan untuk mendirikan sanggar kebugaran sendiri, keuntungannya adalah sebagai berikut:
1. Sulastri tidak harus berbagi keuntungan dengan siapapun karena Sulastri adalah pemilik tunggal usaha tersebut. Tidak seperti usaha waralaba yang harus berbagi keuntungan dengan pihak pemilik waralaba (Franchisor).
2. Sulastri mempunyai kekuasaan penuh atas usahanya, tidak terdapat batasan untuk berinovasi karena tidak perlu menyesuaikan standar tertentu seperti halnya usaha waralaba. Segala keputusan untuk usahanya dapat langsung berada ditangannya dan tidak perlu adanya koordinasi dengan pihak lain.

Setelah meninjau beberapa kelebihan/keuntungan dari dua model usaha yang dipertimbangkan Sulastri, menurut saya alternatif yang seharusnya diambil Sulastri adalah membeli usaha waralaba sanggar kebugaran tersebut. Keputusan ini berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
1. Sulastri tidak perlu merintis usahanya dari awal. Ia tidak perlu merilis nama baik serta mengadakan promosi kepada pihak masyarakat luas karena sanggar kebugaran nasional tersebut tentunya sudah memiliki nama baik dan sudah memiliki penilaian dari masyarakat. Sehingga dapat menghemat biaya untuk promosi.
2. Sulastri tidak harus menyediakan modal yang terlalu besar, karena Sulastri tidak perlu membeli peralatan untuk sanggar kebugaran. Ia hanya perlu membayar lisensinya saja atau membayar admisnistrasi waralaba terhadap franchisor.
3. Beban yang ditanggung Sulastri tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan mendirikan usaha sanggar kebugaran sendiri. Hal ini dikarenakan jika ia mendirikan sendiri, otomatis pinjamannya terhadap bank besar dan Sulastri dituntut harus mendapatkan keuntungan untuk membayar hutang ditambah juga bunganya. Dan parahnya jika dalam hal promosi gagal dan tidak banyak pengunjung yang menjadi anggotanya maka sangat berat untuk membayar hutang. Padahal, hutang bank harus dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, baik usaha tersebut menghasilkan keuntungan ataupun tidak.
4. Sulastri akan mendapatkan pelatihan oleh grup nasional tentang bagaimana menjalakan klub kebugaran sehingga ia sebagai pemula atau mengawali karirnya dalam dunia usaha sanggar kebugaran sudah memiliki bekal yang cukup. Selain itu, ia akan menerima presentasi dari keuntungan yang dihasilkan oleh waralaba tersebut walaupun hasilnya memang tidak akan sebesar jika Sulastri mendirikannya usahanya sendiri. Tapi setidaknya ia memiliki prospek usaha yang baik dan aman.